Laporan Fisika Asas Black
AZAS BLACK
oleh:
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU
PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2011
A.
Judul
percobaan : AZAS BLACK
Topik Percobaan : Suhu dan Kalor.
B.
Tujuan
Percobaan : Menerapkan Azas
Black dalam Menentukan
Kapasitas Kalor Kalorimeter.
C.
Alat
Dan Bahan.
1.
Termometer, 1 buah
2.
Beacker aluminium, 1 buah
3.
Isolasi pelindung, 1 buah
4.
Gelas ukur, 1 buah
5.
Neraca 311 gram, 1 buah
6.
Perangkat Pembakar, 1 set
7.
Pengaduk
D. Materi
Ketika 2 benda yang memiliki
perbedaan suhu saling bersentuhan, kalor akan mengalir dari benda yang bersuhu
tinggi menuju benda yang bersuhu rendah. Ingat ya, kalor adalah energi yang
berpindah. Apabila benda‐benda
yang bersentuhan berada dalam sistem yang tertutup, maka energi akan berpindah
seluruhnya dari benda yang memiliki suhu tinggi menuju benda yang bersuhu
rendah. Sebaliknya apabila benda yang bersentuhan tidak berada dalam sistem
tertutup, maka tidak semua energi dari benda bersuhu tinggi berpindah menuju
benda yang bersuhu rendah. Menurut azas
black, jumlah kalor yang dilepaskan oleh
benda yang bersuhu lebih tinggi kepada benda yang bersuhu lebi rendah sama
dengan jumlah kalor yang diserap oleh benda yang bersuhu yang lebih tinggi
tersebut.
Misalnya kita mencampur air
panas (suhu tinggi) dengan air dingin (suhu rendah). Apabila air panas dan air
dingin dicampur dalam sebuah wadah terbuka (misalnya ember), maka tidak semua
energi air panas berpindah menuju air dingin. Demikian juga air dingin tidak
menerima semua energi yang disumbangkan oleh air panas. Sebagian energi air
panas pasti berpindah ke udara. Jika kita ingin agar semua energi air panas
dipindahkan ke air dingin maka kita harus mencampur air panas dan air dingin
dalam sistem tertutup. Sistem tertutup yang dimaksudkan di sini adalah suatu
sistem yang tidak memungkinkan adanya pertukaran energi dengan lingkungan.
Contoh sistem tertutup adalah termos air panas. Dinding bagian dalam dari
termos air panas biasanya terbuat dari bahan isolator (untuk kasus ini,
isolator = bahan yang tidak menghantarkan panas. Temannya isolator tuh
konduktor. Konduktor = bahan yang menghantarkan panas). Apabila benda‐benda yang memiliki perbedaan
suhu saling bersentuhan dan benda‐benda tersebut berada dalam sistem tertutup, maka ketika mencapai
suhu yang sama, energi yang diterima oleh
benda yang memiliki suhu yang lebih rendah = energi yang dilepaskan oleh benda
yang bersuhu tinggi. Karena energi yang
berpindah akibat adanya perbedaan suhu = kalor, maka kita bisa mengatakan bahwa
dalam sistem tertutup, kalor yang dilepaskan = kalor yang diterima. secara
matematis bisa ditulis sebagai berikut :
Q i = Q m
dengan
Q I : jumlah kalor yang dilepas oleh benda yang bersuhu
lebih tinggi.
Qm : jumlah kalor yang dilepas oleh benda yang
bersuhu lebih rendah.
Bila
kalor yang dilepas atau yang diterima oleh sebuah benda hanya menyebabkan
perubahan suhu benda tersebut, maka jumlah kalor tersebut adalah
Q : kalor yang diserap atau dilepaskan (J)
m : massa zat (gram)
ΔT : perubahan suhu (0C)
C :
kalor jenis zat (kalori/gram. 0C)
Prinsip dasar ini yang akan digunakan untuk menentukan kapasitas kalor
dan kalor jenis calorimeter aluminium.
E.
Prosedur
kerja.
1.
Mempersiapkan alat sesuai dengan daftar alat dan bahan.
2.
Menghitung NST alat yang digunakan.
3.
Menimbang kalorimeter kosong,massanya mk
= …………..
4.
Mengisi kalorimeter dengan air hingga 1/3 bagian,
kemudian menimbang, massanya mk + a = ……….
5.
Mengukur suhu kalorimeter + air, T1 = ……….
6.
Mengisi gelas ukur dengan air hingga 1/3 bagian
kemudian memasaknya hingga mendidih. Mengukur temperaturnya, T2 = ……….
7.
Memasukkan air panas tadi ke dalam calorimeter yang
telah terpasang isolatornya, kemudian menutup dengan rapat lalu mengaduk
perlahan-lahan hingga merata kemudian mencatat
suhunya, Tf = ………..
8.
Menimbang kembali kalorimeter bersama air campuran,
massanya mk – c = ……….
F.
Hasil
Pengamatan.
NST thermometer = 1 OC
NST Neraca 311g = lengan
I : 100 gr
lengan
II : 10 gr
lengan
III : 1 gr
lengan
IV : 0.01 gr
Massa kalorimeter kosong (mk) = 121.73 gram
Massa air (m1 = mk +
a – mk) = 43.27 gram
Suhu air + kalorimeter (T1) = 28.5 0C
Suhu air panas (T2) = 90.5 0C
Massa air panas (m2 = m k – c – m k
+ a) = 38.19 gram
Suhu campuran (Tf) =
69.50C
Kalor jenis air (ca) = 1 kal/gram0C
F. Analisis Perhitungan :
Jika dianggap tidak ada kalor yang terbuang, maka
kapasitas kalor beaker aluminium dapat dihitung dengan Azas Black.
q lepas = q terima
di mana QLepas adalah kalor yang dilepaskan oleh air panas dan
QTerima adalah kalor yang diterima oleh air dingin dan beaker.
Perhitungan kapasitas kalor beaker
aluminium :
G. Kesimpulan
Dari hasil pecobaan di atas diperoleh kesimpulan bahwa jumlah kalor
yang dilepaskan oleh benda yang bersuhu lebih
tinggi kepada benda yang bersuhu lebih rendah sama dengan jumlah kalor yang
diserap oleh benda yang bersuhu yang lebih tinggi. Ini terbukti dari percobaan
yang dilakukan dengan nilai kalor dari calorimeter diperoleh -23.7093 kal/0C.
H. Komentar
·
Jumlah alat dan bahan yang digunakan pada saat
pengambilan data tidak sesuai dengan yang tertera pada penuntun. Di dalam
penuntun thermometer yang digunakan 2 buah tetapi pada saat pengambilan data
hanya satu. Karena jika kita menggunakan 2 termometer, akan memperbesar
kesalahan dalam pengukuran jika termometernya berbeda.
·
Tidak ada perakitan dalam percobaan ini sperti
yang terdapat pada penuntun.
·
Pada saat menimbang calorimeter yang berisi air
sebaiknya tanpa penutup, pengaduk, dan isolator karena pada langkah sebelumnya
hanya calorimeter saja yang ditimbang juga dapat memperbesar kesalahan dalam
pengukuran.
Post By Marsel Kali
Tidak ada komentar